Pemerintah Kabupaten Cianjur mengambil langkah tegas untuk mendisiplinkan para pelajar yang kerap keluyuran hingga larut malam. Melalui intensifikasi Patroli Jam Malam, mereka berupaya menekan angka kenakalan remaja dan memastikan pelajar kembali ke rumah pada waktunya. Ini adalah respons terhadap laporan masyarakat.
Kegiatan Patroli Jam Malam ini melibatkan Satpol PP, kepolisian, dan Dinas Pendidikan. Mereka menyisir lokasi-lokasi yang sering menjadi tempat nongkrong pelajar seperti warung kopi, taman, atau area publik lainnya. Targetnya adalah pelajar yang masih berseragam atau tidak.
Sanksi yang diterapkan cukup mengejutkan dan menjadi perbincangan. Pelajar yang terjaring Patroli Jam Malam tidak hanya akan didata dan dipulangkan, tetapi juga terancam mengikuti pembinaan militer. Hal ini bertujuan untuk menanamkan disiplin dan etika.
Pembinaan militer yang dimaksud bukan berarti pelatihan fisik layaknya tentara sungguhan. Namun, lebih kepada pembentukan karakter melalui pendekatan ala militer, seperti baris-berbaris, latihan fisik ringan, dan pendidikan wawasan kebangsaan yang lebih intensif.
Langkah ini diambil setelah berbagai upaya persuasif dirasa kurang efektif. Pihak berwenang berharap sanksi pembinaan militer ini dapat memberikan efek jera. Tujuannya adalah menciptakan pelajar yang lebih bertanggung jawab dan disiplin dalam menjalani kewajiban mereka.
Reaksi masyarakat terhadap kebijakan ini beragam. Ada yang mendukung penuh karena melihatnya sebagai solusi ampuh untuk mengatasi kenakalan remaja. Namun, ada pula yang mempertanyakan efektivitasnya dan khawatir akan dampak psikologis pada pelajar.
Dinas Pendidikan Cianjur sendiri akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pembinaan militer ini dilakukan secara proporsional dan mendidik. Fokusnya tetap pada perubahan perilaku positif, bukan hukuman semata yang justru kontraproduktif.
Orang tua diharapkan turut berperan aktif dalam mengawasi anak-anak mereka. Patroli Jam Malam hanyalah salah satu instrumen. Pembentukan karakter dimulai dari lingkungan keluarga, dengan pengawasan dan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.
Pemerintah daerah berharap kebijakan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi tumbuh kembang pelajar. Disiplin adalah kunci kesuksesan, dan upaya ini diharapkan mampu membentuk generasi muda Cianjur yang berkualitas dan berkarakter.